Selasa, 29 Juni 2010

BEM Papua se Jawa Bali: Usut Dulu Korupsi, Baru Lanjut Pemilukada



Jayapura (SN)- Dugaan korupsi yang dilakukan oleh bupati caretaker di empat kabupaten pemekaran yaitu Kabupaten Mamberamo Tengah,Kabupaten Lani Jaya, Kabupaten Nduga dan Kabupaten Yalimo membuat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Papua se-Jawa Bali mengeluarkan seruan untuk menunda pelaksanaan pemilukada di daerah tersebut.
Dalam jumpa pers yang diselenggarakan di Sekretariat PMKRI Jayapura, Minggu (27/06) sore, Ketua Umum BEM Papua se-Jawa Bali, John Wetipo mengatakan bahwa indikasi korupsi mengarah pada pembiayaan kampanye dalam pemilukada.

Oleh karena itu, Ia berharap semua pihak yang akan maju dalam pemilukada di empat kabupaten pegunungan tengah Papua tersebut untuk bersabar. “ Kami pastikan bahwa hasil korupsi digunakan untuk membiayai kampanye sehingga pemilukada harus ditunda terlebih dahulu”, jelasnya.

Ia juga menyesalkan minimnya pelayanan publik seperti kesehatan dan pendidikan karena dana Otsus tidak didistribusikan kepada masyarakat. “Polda Papua, KPK dan BPK harus segera memeriksa keempat bupati caretaker tersebut”, lanjutnya.

Senada dengan John, salah satu tokoh pemuda pegunungan tengah Papua, Anes menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi di Mamberamo Tengah. Ia bahkan menduga ada konspirasi yang dilakukan oleh bupati caretaker dan DPRD dalam kasus korupsi dana Otsus. “Sampai dengan saat ini infrastruktur pemerintahan belum dibangun seperti kantor Bupati dan DPRD. Ini kan tidak masuk akal”, ucapnya.

Dalam rangka menindaklanjuti siaran press, BEM Papua se-Jawa Bali akan melakukan unjuk rasa di Jakarta serta mendesak KPK untuk melakukan audiensi terkait kasus korupsi tersebut. (Hry)Sumber....Nusantara

1 komentar:

  1. sangat benar yak okama nayak....weeeee,,,ibele palang...anak2 kimbim pyramid g blh lewat..hehehehee,,,,,,salam satu jiwa dr bumi arema...WALAK WATIKAM

    BalasHapus

Tinggalkan Komentar Anda Pada kolom Berikut